Little Prince

[oneshoot] Versus


title                : Versus
author          : Thata
Cast               : Lee Taemin SHINee, Lee Hoogeun a.k.a thata, Lee Soonkyu & Jessica Jung SNSD
Genre           : Family
Lenght         : Short Story
Rating          : General
Disclaimer : si kembar punya thata, sunny juga punya thata dan yang tersisa milik-Nya (??)/PLAK
A/N              :  hahahaa-kali ini ceritanya terinspirasi dari cerita sang author yang lagi sakit perut. MySpace tercipatlah ff ‘Versus’ ini. hahaha-

NB                :  Judulnya gak mengena banget yah? lahh tapi thata kaga tau lagi mau buat judul apa. habis ceritanya masalah

temin vs hoogeun gitu sih. hahahahhaa- okeh temukan kejutan didalamnya (maksud?) wkwkkwwkkk

OHO- OHO- NO MySpace PLAGIATOR AND SILENTS READERS, NO YOU BOTH IN MY FF. CUUUS!



Tampak wajah tirus berwajah pucat yang sedang meringis kesakitan. Dia memegang batu apum (?) dan batu itu ia letakkan diatas pusarnya kemudian ditekan kuat-kuat sambil diremas.

Puffff-

Seseorang yang mengoles-ngoles minyak angin di perutnya, langsung muntah mencium bau gas yang baru saja keluar itu.

“astapiloooo hoogeun. Kentutmu bau tahu busuk!” berang Taemin, sedangkan orang yang bersangkutan nyengir kuda tanpa berdosa

“mianhaeyo hyung, udah gak tahan!” dia kembali meringis kesakitan

Taemin segera mengoles-ngoles minyak angin itu ke pusarnya Hoogeun dan sekali lagi Hoogeun berwajah pucat seperti menahan sesuatu.

Puffff-

“gyaaaaaaaaaaaaa- aku nyerah!” teriak Taemin, dia melempar botol minyak angin itu dan kabur meninggalkan Hoogeun yang sedang terbaring tidak berdaya diatas kasur.

“hyungggggggggggggggggggggggggggg!” panggil Hoogeun

(—)

Klek-

Pintu rumah mungil itu terbuka, dan dua namja berseragam SMP keluar sambil mengambil masing-masing sepeda gunung mereka. Setelah mereka sampai dijalanan raya, baru mereka mengayuh sepeda gunung mereka.

“guen?” panggil Taemin

“ho!” balasnya

“balepan yok!” ajaknya

“ho!”

“batasnya sampek masuk kedalam kelas,” ucapnya

“ho!”

“kalau kalah harus mencuci semua pakaian si pemenangnya selama seminggu, gimana?” jelasnya, dia menoleh kearah adik kembarannya itu

“ho!” Taemin kesal karena Hoogeun hanya menjawabnya dengan ‘ho!’ segera dia mengayuh sepeda dengan laju cepat sehingga membuat Hoogeun tersadar

“hooooi, CURANGGGGGGGGGGGGGGGG!” teriaknya mengencangkan kayuhan pedal sepedanya.

Mereka berlomba balapan sepeda, Hoogeun ternyata bisa menyusul Taemin dan melewatinya beberapa centimeter. tetapi Taemin tidak mau kalah, keringat yang ia cucurkan tak mau ia sia-siakan kalau kalah dari adik kembarannya ini. mereka semakin mencondong arah duduk mereka sehingga mereka seperti terlihat menungging dan wajah mereka tepat diatas stang sepeda.

“kau si sangtae geun. Akan kalah….” Ucap Taemin dengan upaya keras mengayuh pedal sepedanya

“kau si cantik tae-hyung akan mencuci semua pakaianku,” balas Hoogeun yang tidak mau kalah.

Laju mereka semakin gesit, bahkan jarak tempuh mereka tidak ada sekali celahnya. Tiba sudah beberapa meter didepan SMP Karam, mereka semakin menggoyang-goyangkan pantat mereka agar cepat mengayuh pedal sepeda. Gerbangpun mereka lewati dengan heboh dan mereka pada akhirnya masuk kedalam parkiran sepeda.

CKIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIT- bunyi dari kedua sepeda gunung mereka

“hosssh! Hossh! Hosssh!” nafas mereka tidak beraturan

Taemin lebih dulu turun dari sepedanya dan berlari untuk mendahului Hoogeun sampai kedalam kelas. Sedangkan Hoogeun yang mempunyai penyakit asma, langsung mengatur nafasnya dulu dengan perlahan. Kakinya bergemetar dan keringatnya bercucuran sebesar biji-biji jagung. Dia melihat Taemin yang sudah berlari terpongoh-pongoh, dan melirik jam.

“ah!” keluhnya, dia mengusap keringatnya dan melihat sesuatu yang menarik

“AHA!” dia menjetikkan jarinya, dan mendapatkan ide

“halo….” Sapa Hoogeun dan kembali tersenyum jahil ,”Sica?” senyumannya-pun makin membesar dan terlihat aneh

Sementara Taemin yang sudah sampai di lorong loker mereka, berhenti sebentar untuk mengatur nafas.

“hossh! Hossh! Hossh!” dadanya naik-turun dan kembali melirik jam, kemudian dia melirik ke lokernya Hoogeun. Tidak ada tanda-tanda kedatangannya Hoogeun.

“dasar bocah lemah!” ejeknya, dia mengeratkan pegangan tas ranselnya.

Saat dia ingin memulai lari jarak pendeknya ke kelas. Seseorang menahan punggungnya, dia menoleh dan menemukan seorang perempuan yang tersenyum manis dengannya. Dia teman sekelasnya Taemin dan Hoogeun.

“terburu-buru sekali,” ucapnya, dia melihat keringat disekitar wajahnya Taemin

“ahahaha- iyaa..” jawab Taemin agak panic

“hemptt-” perempuan itu mengambil sapu tangan babi-nya dari dalam saku, dan mengusap keringatnya Taemin  ,”kau banyak mengeluarkan keringat,” katanya

“masa?” Taemin terpaku dan terdiam, melihat tindakan perempuan itu kepadanya

Perempuan itu tersenyum manis kepada Taemin dan menggangguk pelan. Dia kembali mengusap wajah Taemin yang kotor dengan sapu tangannya. Tangan Taemin menggengam tangan perempuan itu yang mengusap wajahnya. Perempuan itu terkejut dengan tindakan Taemin, dia langsung berlari meninggalkan Taemin yang bingung.

“ah- sica!” keluh Taemin, dia melihat sapu tangan babi miliknya Sica

“hihihiiii- dasar pecundang!” bisik Hoogeun dari tempat persembunyiannya. Dia langsung mengambil 100000 langkah menuju kelas sedangkan Taemin masih terbengong-bengong dengan kejadian tadi.

Teng- bel jam istirahat tiba

Semua murid-murid dikelas 8 X tengah sibuk merapikan buku pelajaran mereka. Tidak dengan namja yang sedang santai mengipas-ngipas wajahnya dengan lembar hasil ujiannya tadi. Dia tampak begitu senang dan juga bahagia. Sedangkan namja yang tidak jauh miripnya dengan namja yang senang itu, menekukkan wajahnya dia merobek-robek lembar hasil ujiannya itu.

“kau kalah balapan, dan juga soal nilai kan? Hahhahaa-” tawa Hoogeun penuh kemenangan

“eeerrr-” berang Taemin, Hoogeun masih tertawa sambil menjulur-julurkan lidahnya kearah Taemin

“kau memang pecundang hyung! Huekkkk hueeek!” kali ini Hooguen menaikkan lobang hidungnya, percis seperti hidung babi

“waktu itu aku lagi sakit, makanya tidak focus menjawab soalnya!” bela Taemin,

“ah masa? Bukannya kau lagi putus cinta karena Sic…” belum sempat dia melanjutkan kata-katanya tadi. Seseorang yang adalah teman satu mejanya membekap multunya.

“bagus sun,” ucap Taemin sambil tersenyum senang

“anytime!” balas Sunny

“buuummmknnyyywaaam awawwhuu ddimmmhak elllhhafas” dia masih mengoceh-ngoceh dari balik bekapannya itu

“kau banyak omong geun,” seru Sunny yang adalah kekasih resminya Hoogeun

“aawuu aaappccchmar wemmpelccci hhaupma?” dia ngomel-ngomel

“hahhaa- aku tidak mengerti deh,” geli Sunny, dia membuka bekapannya

“HAH-” Hoogeun mengambil nafas banyak-banyak, dia langsung melirik sinis kearah Sunny ,”ahiih- kau pacar seperti apa sih? Mau membunuhku ya?” ngomelnya

“aduh geun, kau ini seperti tante-tante deh,” balas Sunny

“kau ini, malah bilang aku mirip tante-tante lagi, sebel!” ngambek Hoogeun

“hihihihihihhiii-” tawa Sunny masih geli

Taemin menjitak kepala adik kembarannya itu, dan mengepalkan tinjunya yang lumayan besar  tepat diwajahnya Hoogeun.

“kau ini banyak omong, hampir saja!” bentak Taemin

“ah- biar dia tahu hyung!” bela Hoogeun tidak mau salah

“biarkan saja dia tidak tahu, jangan beri tahu. Kau ini tukang banyak omong!” omel Taemin

“kau juga tukang banyak omel,” cibir Hoogeun

“Sunny? Kenapa kau mau dengannya sih?” tanya Taemin melihat kearah Sunny

“huh- jangan jawab sunsun, dia hanya mengelabuimu,” bantah Hoogeun

“ha? Kau ngomong apasih geun?” tanya Sunny bingung

“kau ini tolol banget sih,” Taemin mentoyor jidat adik kembarannya itu ,”maksudmu apa mengelabui ha?” tanya Taemin

“siapa tahu kau mau merebut sunsunku? Iyakan? Iyakan?” tantangnya sudah berpose seperti pemain tinju

“hah- yang  benar saja, sunny sudah kuanggap seperti saengi-ku sendiri!” jawab Taemin, kembali mentoyor jidat Hoogeun. Dia pergi keluar dari kelas.

Taemin berjalan disekitar lorong-lorong, dia ingin menuju ke kantin berniat membeli tea pochi. Tetapi didalam perjalanannya, dia terhambat oleh sebuah ruangan yang sengaja tidak di kunci ataupun tertutup, sehingga menimbulkan pantulan cahaya lampu dari dalam ruangan itu. Taemin penasaran, dan dia menghampiri ruangan itu.

“wuooh-” serunya antusias, dia melihat Sica dan teman-teman satu cheersnya sedang berganti pakaian.

“kau lihat apa?” tanya seseorang dari belakangnya, ikut mengintip juga

“ngintip sica, hehehee-” jawabnya masih terfokus melihat Sica yang sudah melepas ikatan rambutnya dan mulai membasahi wajahnya dengan air di botol minumannya.

“ooh jadi begitu ya?” seru seseorang itu, Taemin menoleh sebentar dan..

“GYAAAAAAA-” jeritnya, membuat anak-anak Cheers keluar dan menyiram mereka dengan satu ember air dingin.

Di taman,

Taemin menundukkan kepalanya, dan melihat kearah kanannya, terdapat seorang pria berkacamata dan memakai stelan kemeja tengah duduk disampingnya sambil berkomat-kamit tidak jelas.

“hemm- ternyata kau berani juga ya bocah,” tegur pria itu

“mianhaeyo sosaengnim!” pinta Taemin sambil menekuk wajahnya lebih dalam

“oh- maaf ya?” tanya pria itu meremehkannya

“hu-uh!” setuju Taemin

“kau dihukum membersihkan toilet selama satu minggu,” tukasnya, dan dia bangkit dari tempat duduknya. Pria itu pergi dengan meninggalkan keadaan mengenaskannya Taemin yang masih shock dengan berita duka itu.

(—)

Dua gelas susu coklat diatas meja, masih hangat dan juga segar. Hoogeun mengambil salah satu gelas itu, dan meneguknya sampai habis tak bersisah. Dia melihat Taemin yang masih dalam kemurungan, dan memberikan susu coklat yang diatas meja itu kepada Taemin.

“nih-” ucap Hoogeun

“aku gak mau,” tolak Taemin lemas

“beneran nih?” tanya Hooguen ragu

“iya,,,aku gak mau!” yakinnya

“sumpah?” tanya Hoogeun masih belum ragu

“IYA! AKU GAK MAU,” teriaknya, dan Hoogeun manggut-manggut

“kalau begitu untukku yah,” tanyanya lagi, kali ini Taemin menjitak kepalanya Hoogeun karena dia kesal.

“huwaaaaa- kok aku dijitak sih?” keluh Hoogeun

“kau ini, aku sedang BT,” jawab Taemin, dia menopang dagunya dengan kedua tangannya

“sok BT, cih-” cibir Hoogeun, dia meneguk habis susu coklat kepunyaannya Taemin tanpa sisa

Setelah itu, Hoogeun mengambil remote TV dan menyetelnya ke KBS channel. Dia mengerucutkan bibrnya, karena acara favoritenya yaitu Dream Team 2 sudah lewat, kembali dia menukar saluran ke channel Disney.

“geun?” panggil Taemin, yang sudah berada didapur

“ho!” jawabnya

“susuku dimana?” tanyanya panic

“nih,” tunjuk Hoogeun, Taemin menuju ruang tengah dan melihat telunjuk Hoogeun

“dimana?” tanya Taemin serius

“disini baboya-” ejeknya, menunjukkan perutnya

“huwaaaaaaaaaaaaa- tolol!” jeritnya histeris, dia kembali menjitak Hooguen

“YA! Kepalaku bisa rusak!” jerit Hoogeun, dia mengusap-ngusap kepalanya dengan lembut.

Taemin masuk kedalam kamar, dia merebahkan tubuhnya ke ranjang yang bergambar snoopy itu. Sesekali dia menatap layar HP-nya dan membuka folder foto yang bertuliskan ‘Jessica Jung’, wajahnya memerah ketika dia membalik-balikkan semua foto-foto Sica yang ada didalam HP-nya.

Klek- pintu kamar terbuka

Hoogeun telah selesai menonton acara kesukaanya yaitu Shaun the Sheep, dia memakai piyama pink bergambar bebek sedangkan Taemin bergambar kodok. Hoogeun menguap sesekali, dia merebahkan dirinya diranjang yang bergambar doraemon. Dia uring-uringan untuk tidur, dan tersentak kaget langsung melihat HP-nya.

“hehehee-” tawa Hoogeun masih terfokus dalam layar HP-nya

“gila-” ucap Taemin, dia masuk kedalam kamar mandi. Menggosok giginya dan mencuci wajah mulusnya itu.

Setelah selesai dia kembali kekamarnya, dan kini dia menjumpai adik kembarannya itu yang sedang bertelpon-telponan dengan pacarnya.

“sunsun- jawabannya bukan kaki gajah tapi kaki rusa. Wkwkwkkwk-” tawa Hoogeun meriah, Taemin mendengus kesal melihat adik kembarannya itu.

“hey- gosok gigimu!” perintah Taemin dengan nada kesal

“hemmpt- hidung babi?” tebak Hoogeun, dia masih bertelpon ria

“gosok gigimu geun,” perintah Taemin lagi tidak mau kalah

“yey- sunsun? Bola apa yang bisa menangis?” tanya Hoogeun, kali ini Taemin hilang kesabarannya, dan dia menikam adik kembarannya itu sehingga HP-nya terlepas dari tangan Hoogeun sendiri.

“huwaaaaaaaaaaaaaa-hyung!” jerit Hoogeun meringis kesakitan karena ditikam atau lebih tepatnya ditindih

“kau sudah menang balapan sepeda, menang dengan nilai, punya pacar cantik, dan tidak kena hukuman membersihkan toilet, berani-beraninya kau menghiraukan perintahku ya?” omelnya panjang lebar sambil memiting Hoogeun

“ampun…ampun…hyaaa-” rintihnya masih kesakitan

“jadi mau menggosok gigi?” tanya Taemin lagi, Hoogeun tampak mengangguk-angguk pelan dari bawah

“iyaa…lepasin aku hyung!” tawar Hoogeun

“tunggu sebentar, biarkan ini berlansung 2 menit lagi-” ucapnya, Hoogeun langsung berteriak minta tolong kepada Umma dan Appa

“UMMA………! APPA………! TAE HYUNGGGGGGGGGGGGGGGG NIH!” teriaknya, dan bisa disadari dalam hitungan detik sudah ada yang mengedor-ngedor pintu kamar mereka

“buka…buka…buka! Jangan kau bunuh adikmu taemin,” seru Appa dari luar kamar, dia mengedor-ngedor pintunya dengan ganas

BRAK…BRAKK….BARKK!

“sayang, lepasin adikmu dong,” bujuk Umma

“SIREO!” jawab Taemin yang masih menindih Hoogeun

“hikss- umma, sakit…sakit uhuhuhuu-” rengek Hoogeun yang masih dalam keadaan tertindih

“sayanggggggggggggggg!” jerit Umma

KRAKK- bunyi pintu yang copot dari tempatnya. Dengan gagah berani Appa menendang pintu itu, dan langsung melompat mengamankan Taemin.

“UMMA!” teriak Hoogeun cengeng, setelah bebas dari Taemin

“uwaaa sayang, kamu tidak apa-apa?” tanya Umma khawatir

Sementara Appa masih mengamankan Taemin, kali ini giliran Appa yang menindih Taemin. Tampaknya dikeluarga itu, jika sedang dihukum harus saling tindih menindih.

“minta maaf pada hoogeun,” ucap Appa, Taemin ogah-ogahan

“aku gak mau, dia yang salah kok! Huh-” kesalnya

“adikmu masih kecil tae, dia masih lemah! Kamu mau adikmu di opname lagi?” tegur Umma sambil membelai rambut Hoogeun yang halus

“aah- bodo! Bayi besar dalam popok besar,” ejek Taemin kepada Hoogeun, membuat Hoogeun semakin membulatkan matanya dan menangis

“huhuhuuuu-” tangisnya

“eh- kamu ini, kamukan pernah bilang waktu itu, waktu dia di opname kalo..” Umma sengaja melambatkan kata-katanya

“eh…eh jangan katakana itu Umma, nanti dia besar kepala!” pinta Taemin

“apa umma?” tanya Hoogeun yang berwajah inonsen anak anjing terdampar

“katanya dia gak mau kehilangan kamu, dia rela memberikan semua mainan dia, makanan dia, dan semua teman-temannya agar kamu bisa bernafas lagi seperti biasanya,” jawab Umma, Hoogeun melirik tidak percaya kepada kakak kembarannya itu dalam posisi masih tertindih

“waktu aku di opname ma?” tanya Hoogeun ragu

“iya waktu kamu diopnaem sayang,” yakin Umma-nya

Hoogeun tergolong lemah, karena sel darah putihnya terlalu banyak dan juga mengakibatkan dia sering kecapaian dan juga sering berwajah pucat. Dia juga pernah di opname dan hampir divonis untuk meninggal. Tapi karena doa dari seorang kakak kembarannya itulah, dia masih bisa bernafas hingga sekarang.

“hah- itu cerita lama,” sela Taemin ,”waktu itu umurku-kan masih 6 tahun,” dia tidak mau mengakui cerita itu

“jadi sekarang kau harus minta maaf  sama hoogeun,” pinta Umma

“eeeer-” Taemin menggertakkan giginya sambil malas ,”mianhe” ucapnya pelan

“mwo? Tidak dengar,” ulang Hoogeun

“mianhe,” semakin pelan

“kau ini bermulut besar hyung, masa kata-kata itu saja harus pelan sih?” sindir Hoogeun

“uh- MIANHE!” teriaknya, dan Hoogeun mengembangkan senyuman khasnya. Senyuman penuh kemenangan.

Tes…tes…tes…..!

“kali ini kau menang ya!” Hoogeun mentoyor jidat Hooguen

“hahhaa- mau di FF, di kehidupan nyata atau dimanapun,aku tetap akan selalu menang kok, bwekkkk” ejek Hoogeun

Puff-

Setelah insiden itu, Umma dan Appa mereka kembali ke kamarnya. Dan Hoogeun masuk kedalam kamar mandi untuk menggosok gigi. Taemin merebahkan punggungnya yang masih nyeri gara-gara ditindih Appa tadi, dan menatap layar HP-nya. No message!

“hyung, benarkah kau mengucapkan kata-kata seperti itu?” tanya Hoogeun yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dengan masker putih yang menutupi seluruh wajahnya

Taemin sudah terbiasa dengan keanehan adik kembarannya itu, dia menggangguk pelan

“berarti kau sayang gitu dong sama aku,” seru Hoogeun pede, dia juga merebahkan punggungnya yang nyeri itu di sebelah tubuhnya Taemin

“ngapain kau disebelahku?” tanya Taemin heran, Hoogeun menoleh dan mengembangkan sebuah senyuman manis

“hehehe- saranghae hyungggg!” ucapnya genit dan Taemin segera menjitak Hoogeun karena tingkahnya yang menjijikkan itu.

“jangan peluk aku, sangtae!” omel Taemin

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

nyahahahhaa- jadi bagaimana FFnya? GAJE? ohiyaa jelas dong MySpace <–mlah bangga

hahahahhaha , siapa disini yang suka dengan pasangan Tae-Geun ? hayoooo acung kangcut masing2 yah (?????)

okehh siapa yang tahu digambar itu. yang manakah taemin dan hoogeun? /PLAK

hahhahahaa- kalo benar dikasih kecupan dari hoogeun deh (????????) /ngaco

okeh jangan lupa RCL , MySpace semboyan ffi tak akan terlupakanlah. hehehehee

Single Post Navigation

Tinggalkan komentar